Assalamu ‘Alaykum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh
Mimika, 14 Agustus 2022 | Sebenarnya kurang tepat sa memposting tentang Gugur Bunga di hari-hari sebelum HUT RI semacam ini, tapi karna kam banyak tanya sa melalui Email tentang “Mbak Diana, Ada Apa Mbak Dengan Gugur Bunga? Dan Kenapa Mbak Lebih suka Itu (Komposisinya Ismail Marzuki) Daripada Komposisinya Sami Yusuf yang menginspirasi Ayisha untuk Bernyanyi?”, dan juga sa terharu dengan sa pu “Gugur Bunga” yang akhir-akhir ini sering masuk Radio-radio di Papua, maka dari itu sa menulis ini. Ada apa sa dengan Gugur Bunga? Let’s check it out!
“Siapakah Kini Pahlawan Hati? Pembela Bangsa Sejati?”
– Bapak (Alm.) Ismail Marzuki dalam komposisi “Gugur Bunga”, 1945
Kutipan lirik tersebut adalah salah satu bagian lirik yang sa sukai dari Gugur Bunga. Melihat kondisi lingkungan sekitar yang kadang ya … (sa tara bisa sebutkan), kadang membuat sa rindu Sang Pahlawan Hati, yakni Rasulullah ﷺ, Nabi Muhammad ﷺ. Beliaulah Sang Pahlawan Hati bagi sa, Rahmat bagi semua, Sang Manusia Paling Manusia di Bumi yang Pernah Allah Ciptakan. Bagi sa sendiri, sepeninggal beliau ribuan tahun lalu, dalam sa memahami sejarah, ummat terpecah dan berdiri sendiri. Meski sa memahami, kita semua hidup di masa paling damai dalam sepanjang sejarah Ummat Manusia, tapi Kedatangan Beliau Saw, adalah memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam perdamaian saat ini, meski kita semua terpecah (Khususnya Islam, sa sebenarnya menginginkan persatuan Ummat yang berdiri semua dalam satu payung Hukum & Syariat, tanpa diskriminasi pada Muslim yang lainnya).
Sa akan bahas ini dulu, mengenai kaitan “Gugur Bunga” dengan Rasulullah ﷺ dalam perspektif sa. Jikalaupun sa bisa kembali ke masa dimana Beliau ﷺ hidup, sa akan bersedih sepanjang waktu pada masa-masa akhir hidup Beliau ﷺ. Beliaulah Sang Pahlawan Hati, Sang Pelita serta Cinta Tuhan yang sebenarnya pada Alam Semesta ini. Tanpa Beliau dan Nur Beliau, kita tara mungkin ada dan eksis. Kita berhutang banyak pada beliau, atas hidup kita dan Kasih Cinta Tuhan pada kita. Inilah Esensi yang kembali sa tekankan pada setiap kesempatan sa berbicara mengenai Gugur Bunga dan Sang Pahlawan Hati secara General.
Oke, kini sa akan berbicara mengenai Background musik sa sebagai Komposer dan Multi-Instrumentalis yang kam su kenal. “Gugur Bunga” adalah komposisi pertama, paling pertama, yang sa buat aransemennya dan sa konduktori. Pertama kali adalah saat sa kelas 3 SD (Umur 8 tahun, tahun 2011), saat sa di Timika. Saat itu sa untuk pertama kalinya ditunjuk sebagai konduktor (dirijen kam sebutnya) untuk grup paduan suara, ya Upacara Hari Senin semacam biasanya. Kan ada sesi untuk menyanyikan lagu Nasional, biasanya Bebas, tapi guru sa waktu memberikan sa “Gugur Bunga” karya Ismail Marzuki, dan memberikan Sheet Komposisinya ke sa. Berhubung sejak TK, sa su bisa main Piano dan mengerti partitur musik, serta Note serta Andante dari Musik, maka sa mencermati dan entah bagaimana, “Gugur Bunga” ini bisa membuat sa seakan masuk kedalam Vibes musiknya. Nada yang sangat Syahdu, serta lirik yang dalam, membuat sa jatuh cinta pada komposisi ini. Ketika sesi tersebut, sa memimpin paduan suara tersebut yang dimana kami sudah latihan berkali-kali sebelumnya, dengan sangat baik. Setelah Upacara tersebut selesai, sa dipanggil oleh Ibu Guru sa tersebut dan akhirnya mengajari sa lebih tentang musik, dan sepekan kemudian, untuk pertama kalinya sa berhasil membuat aransemennya, yang sa perform di UPT Dinas Pendidikan setempat, dan hasilnya adalah tepukan serta air mata dari audiens. Sejak itulah sa menjadi performer terutama pianist, yang sering dapat panggilan event di Timika, serta juga saat sa di Lamongan. Dari sinilah sa juga sangat tertarik dengan musik-musik nasional dan klasik.
Kita langsung jumping ke tahun 2021. Setelah sa sukses mengaransemen “Azerbaijan Marsi”, Om Yusuf menghubungi sa dan menanyakan kepada sa mengenai background musik sa secara jelas. Sa pun menceritakan mengenai keinginan sa yang terbesar untuk mengaransemen ulang “Gugur Bunga”, serta merilisnya atas nama sa sendiri. Sa pun terang-terangan mengatakan bahwa Bapak Ismail Marzuki adalah inspirasi dan musisi idola sa sepanjang masa, dan jauh lebih dari Om Sami Yusuf sendiri. Beliaupun menanyai sa apakah “Gugur Bunga” ini bernilai religius juga? Sa jawab so pasti, karna kembali sa kutip lirik yang tadi, dan sa jelaskan apa maksudnya dalam perspektif sa. Akhirnya beliaupun menangkap dan mendukung sa pu keinginan tersebut. Dan dari situlah, Om serta Andante Records mendukung seluruh proses produksi EP ini.
Mengenai pemberian judul, sa sendiri adalah yang memberikan judul pada EP ini. Sa beri judul “Sang Pahlawan Hati”, karna kembali, sa kas buat ini untuk Sang Pahlawan Hati. Dalam perspektif sa adalah Rasulullah ﷺ, serta seluruh Pahlawan serta Insan yang telah mengorbakan Jiwa, Tenaga, dan juga Hartanya demi perdamaian dan keadilan seluruh Ummat Manusia. Komposisi “Syukur” sendiri adalah Ide dari Angga dan Adel, dimana dong dua merasa bahwa ya Komposisi tersebut memiliki kaitan dengan Gugur Bunga. Tanggal rilis pun sa putuskan pada Peringatan Hari Pahlawan, Peringatan Hari Dimulainya Perang Revolusi di Surabaya, dimana sa juga tujukan untuk memberi penghormatan dan penghargaan setinggi-tingginya bagi para Syuhada juga para Penyintas yang pada waktu itu gigih mempertahankan kemerdekaan yang ingin direbut kembali oleh para penjajah.
Ketika awal rilis, sa melihat banyak sambutan positif dari para audiens. Sa pun bahagia dengan sambutan tersebut. Dan akhir2 ini, “Gugur Bunga” sa pu ini akhirnya mendapat atensi yang cukup besar, sa pun mengucapkan banyak terima kasih pada kam. Jujur, sa persembahkan Sang Pahlawan Hati ini dengan cinta, istimewa untuk Dunia.
Bagi karier sa, Gugur Bunga ini sama seperti Hasbi Rabbi bagi Ayisha, dimana itulah yang mengantarkannya ke jenjang bermusik yang lebih tinggi. Bisa dikatakan “Gugur Bunga” tetap dan selalu menjadi komposisi terbaik yang sa paling sukai sepanjang masa. Sebuah karya emas Bapak Ismail Marzuki, dari hati, untuk Dunia.
Oke, sa pikir cukup yang bisa sampaikan di postingan ini. Sa harap ini bisa sedikit men-spill visi musik sa yang kata orang sulit dipahami, tapi sa passionate dalam bermusik dalam perspektif dan semangat sa pu. Karna musik sa adalah Cinta dari hati sa, ditulis dengan intuisi, Cinta Ilahi untuk semua. Dan inilah sa, #ItsMeDianaSusanti. Terima kasih telah membaca. Mohon maaf jika ada salah kata. Semoga Allah Memberkahi hidup kam.
Wa Billahi Taufiq Wal Hidayah, Wa Ridha Wa Innayah
Wa Assalamu ‘Alaykum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh